A. Perencanaan Pengembangan Standar Mutu Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Setiap satuan pendidikan perencanaan penilaian sebagai upaya untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
Jenis perencanaan penilaian di MIMNU Pucang Sidoarjo di antaranya adalah; ulangan harian (daily test), Ulangan harian bersama, atau istilah kami Asessment Holistic (AH), AH ini kami selenggarakan dua kali dalam satu semester, Penilaian Akhir Semester (PAS), dan Penilaian Akhir Tahun (PAT), serta Ujian Akhir yang terdiri atas: Ujian Ma’arif, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Daerah (UAMBD) dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Sedangkan untuk perencanaan penilaian kurikulum Internasional terdiri atas: penilaian Center Progression Test (CPT), Cambridge International Progression Test (CIPPT), dan Ujian Check Point”.
MIMNU Pucang Sidoarjo telah melakukan penilaian pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Madrasah juga melakukan penilaian kurikulum Internasional untuk mengukur kompetensi siswa dalam menyerap materi standar Internasional yang sudah diajarkan.
Perencanaan ulangan harian (daily test) di MIMNU Pucang Sidoarjo dilakukan oleh masing-masing pendidik dengan soal yang dibuat oleh pendidik sesuai dengan kompetensi dasar yang telah diajarkan, untuk AH, PAS dan PAT soal-soal disiapkan oleh madrasah, Sedangkan untuk ujian Ma’arif naskah soal ujian disiapkan oleh lembaga pendidikan Ma’arif dan untuk UAMBD serta USBN soal-soal ujian dari kementrian Agama dan Kemendiknas. Sementara itu, pada penilaian CPT soal -soal ujian dari center Cambridge, soal-soal CIPPT dari Cambridge yang diunduh melalui website Cambridge, dan untuk Ujian Check Point naskah ujian dikirim dari Cambridge berupa hard copy.
Model soal-soal yang direncanakan di MIMNU Pucang Sidoarjo berbahasa Inggris dan dalam bentuk uraian. Soal model tersebut di atas untuk membiasakan peserta didik berpikir kritis, kreatif serta terbiasa dalam melakukan analisis, memecahkan masalah, membandingkan dan mendapatkan ide-ide dengan cara tertentu atau dengan istilah soal Hinger Order Thinking Skill (HOTS). HOTS merupakan salah satu tuntutan keterampilan pembelajaran pada abad 21 yang mendorong peserta didik melakukan penalaran tingkat tinggi yang tidak hanya sekedar menjawab soal dengan menghafal rumus, tapi perlu memahami konsep dari materinya.
Model pengawasan penilaian yang diterapkan di madrasah ini bila pelaksanaan daily test dengan di awasi guru atau wali kelasnya masing-masing. Namun pada saat pelaksanaan AH 1, 2, PAS, PAT, CPT dan CIPPT kami menerapkan silang penuh antar wali kelas dan model pelaksanaan PAS dan PAT madrasah lebih ketat pada saat pelaksanaan penilaian tersebut, tidak hanya silang pengawas antar wali kelas, namun silang antar siswa pada masing-masing tingkatan (dalam satu ruangan 50% kakak kelas atau adik kelas).
Madrasah dalam melakukan penilaian menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan memberikan pembelajaran supaya peserta didik lebih mandiri dalam mengikuti penilaian serta hasil yang diperoleh adalah merupakan hasil kerja keras masing-masing siswa melalui proses belajar yang giat.
Untuk koreksi soal-soal yang sudah diberikan kepada peserta didik, madrasah membuat perencanaan dengan cara koreksi silang antar wali kelas. Tujuan madrasah adalah mengurangi tingkat subjektivitas pendidik dalam menjalankan tugas sebagai korektor. Korektor berikan kartu soal sebagai bahan pedoman dalam melakukan koreksi agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemberian skor. Nilai hasil koreksi yang sudah dilakukan oleh korektor disetorkan ke kami dan kami, kemudian diberikan kepada masing-masing wali kelas untuk dilakukan tindak lanjut.
MIMNU Pucang Sidoarjo ketat dalam melakukan pengembangan standar penilaian. Hal tersebut dapat dilihat dari model penyusunan naskah, pengawasan pelaksanaan penilaian dan korektor lembar jawaban siswa. Hasil studi dokumentasi nilai yang diberikan korektor sesuai dengan pedoman penskoran yang dibuat oleh tim penyusun naskah yakni nilai asli yang diperoleh siswa dari hasil pekerjaannya. Pemberian penilaian seperti ini sangat tepat agar memberikan motivasi siswa lebih giat dalam belajar karena nilai yang didapat murni tanpa ada tambahan nilai dari korektor.
B. Pelaksanaan Pengembangan Standar Penilaian
Kewajiban madrasah dalam melaksanakan penilaian yang dilakukan oleh pendidik dan penilaian dari satuan pendidikan serta penilaian dari pemerintah sebagaimana yang sudah dipaparkan peneliti di atas. Untuk penilaian dari pendidik dan satuan pendidikan, MIMNU Pucang Sidoarjo melakukan penyusunan naskah soal secara mandiri.
Naskah soal untuk pelaksanaan penilaian dari pendidik disusun oleh masing-masing pendidik sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Model soal sesuai dengan kedalaman Kompetensi Dasar yang sudah disampaikan kepada peserta didik. Untuk penilaian dari satuan pendidikan naskah soal disusun oleh Tim dari masing-masing jenjang dengan durasi waktu penyelesaian satu minggu sebelum pelaksanaan ulangan sehingga kisi-kisi naskah dapat diberikan kepada peserta didik sebagai pedoman belajar di rumah sebelum pelaksanaan ulangan.
MIMNU Pucang Sidoarjo dalam menyiapkan pelaksanaan penilaian satuan madrasah dengan memilih guru-guru yang kompeten untuk dipercaya menyusun naskah soal dengan menggunakan kartu soal. Berdasarkan studi dokumentasi kartu soal yang disusun oleh tim terdiri dari komponen sebagai berikut; identitas, Kompetensi Dasar, indikator soal, ranah soal, rubrik penilaian, dan skor. Kartu soal yang dibuat oleh tim dengan format sangat detail dengan tujuan sebelum pelaksanaan ulangan guru-guru dapat memberikan latihan soal yang dibuat secara mandiri dengan kisi-kisi yang sudah ditentukan untuk dipakai latihan siswa sebelum pelaksanaan ulangan.
Komponen-komponen dalam kartu soal lebih detail bila dibandingkan dengan kisi-kisi, karena kami memberikan kesempatan kepada guru untuk membuat soal untuk peserta didiknya sesuai dengan indikator pada kartu soal. Jadi yang diberikan madrasah kepada guru sebelum pelaksanaan ulangan adalah indikator soal. Kreativitas dan analisis guru sangat mempengaruhi dalam menerjemahkan indikator soal untuk menjadi soal dengan tipe yang serupa dengan naskah soal yang disusun oleh tim penyusun naskah soal.
Pelaksanaan penilaian di MIMNU Pucang Sidoarjo di MIMNU Pucang Sidoarjo dengan tujuan menilai pencapaian kompetensi peserta didik,memperbaiki proses pembelajaran, mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa, mendiagnosis kesulitan belajar siswa, memberikan umpan balik proses belajar mengajar dan untuk penentuan kenaikan serta kelulusan siswa. Dalam pelaksanaan penilaian tersebut, MIMNU Pucang Sidoarjo menyelenggarakan beberapa jenis penilaian dalam satu tahun pelajaran.
Di MIMNU Pucang Sidoarjo, beberapa varian penilaian di antaranya; daily test, Penilaian ini dilakukan pendidik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar. Asessment Holistic (AH) atau penilaian menyeluruh mulai dari kelas 1 s.d 6 yang dilakukan bersama-sama, AH dilakukan sebanyak dua kali dalam satu semester, pelaksanaan AH setiap satu setengah bulan terhitung dari awal semester. Penilaian Akhir Semester (PAS) yang kami lakukan di akhir semester satu dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang dilaksanakan di akhir tahun dan Ujian madrasah serta Ujian Nasional dengan jadwal pelaksanaan mengikuti ketentuan dari kementrian agama dan kementrian pendidikan dan kebudayaan. Untuk penilaian dari Cambridge terdapat penilaian Center Progression Test (CPT) yang kami jadwal satu tahun sekali di semester dua bagi siswa kelas 1 s.d 3. Cambridge International Primary Progression Test (CIPPT) yang diselenggarakan pada bulan ke-tiga semester dua dan Check Point untuk Ujian Akhir Siswa Internasional yang diselenggarakan pada bulan April.
Jenis penilaian yang diterapkan di MIMNU Pucang Sidoarjo sangatlah tepat, karena peserta didik sudah dibiasakan sejak dini untuk belajar secara terstruktur. Model daily test untuk menyiapkan peserta didik menghadapi AH, PAS, PAT dan Ujian. Sementara model CPT dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi CIPPT dan Check Point bagi siswa kelas enam.
Hasil penilaian pasca pelaksanaan ulangan dan ujian di MIMNU Pucang Sidoarjo dilaporkan kepada orang tua siswa dalam bentuk rapor dan ijazah bagi siswa kelas enam. Hasil studi dokumentasi peneliti, penilaian dalam rapor terdapat beberapa jenis sesuai dengan pelaksanaan penilaian di MIMNU Pucang Sidoarjo. Untuk daily test dan AH, CPT, CIPPT dan Ujian Akhir Madrasah dalam bentuk nilai angka, sementara untuk penilaian PAS, PAT berupa nilai angka maupun deskripsi kualitatif terhadap kompetensi dasar tertentu. Pelaporan hasil penilaian kepada orang tua dimanfaatkan oleh orang tua untuk memotivasi agar anaknya belajar dengan baik. Untuk itu pelaporan harus akurat tentang hasil belajar siswa yang meliputi keterampilan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Setiap selesai pelaksanaan penilaian membuat laporan hasil penilaian kepada orang tua siswa, dalam bentuk Rapor. Pelaporan dilakukan maksimal satu minggu setelah pelaksanaan penilaian. Nilai dalam laporan hasil penilaian dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Untuk nilai sikap pada KI 1 dan 2 (sikap spiritual dan sosial) diberikan dalam bentuk huruf dan deskripsi, sedangkan untuk K1 3 dan 4 (pengetahuan dan keterampilan) dalam bentuk angka. Pelaporan hasil penilaian CPT, CIPPT dan Check Point juga dalam bentuk angka. Namun untuk Check point berupa diagram batang dengan nilai maksimal Excellent 6.0. Very good 5.0, Good 4.0, Average 3.0 , Poor 2.0 dan Very poor 1.0.
MIMNU Pucang Sidoarjo mengikuti ketentuan dari kurikulum 2013. Pelaporan hasil penilaian pada kurikulum Internasional sesuai dengan hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti, bahwa untuk pelaporan hasil penilaian kurikulum Internasional bertujuan mengukur pemahaman siswa terhadap framework yang sudah diberikan, untuk Check Point berfungsi untuk memetakkan kemampuan siswa bukan untuk menentukan kelulusan. Pemetaan siswa tersebut dalam skala Internasional dengan beberapa kategori di antaranya; luar biasa, sangat bagus, bagus, cukup, kurang dan sangat kurang.
C. Evaluasi Pengembangan Standar Mutu Penilaian
MIMNU Pucang Sidoarjo dalam melakukan evaluasi penyusunan naskah soal adalah dengan melakukan telaah soal untuk memastikan bahwa soal sebelum diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan indikator soal, ranah soal dan rubrik penilaian serta penskoran.
Madrasah berusaha untuk teliti dalam melakukan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Upaya yang dilakukan madrasah dimulai dari telaah naskah soal yang sudah disusun oleh tim. Pentingnya telaah ini untuk memastikan bahwa instrumen penilaian sudah sesuai dengan ketentuan dari madrasah dan soal sudah sesuai dengan taksonomi bloom pada ranah C4 , C5 dan C6 (analisis, mengevaluasi dan mencipta). Koherensi indikator dengan soal, ranah, rubrik dan skor sangat penting untuk mengetahui kualitas soal sudah termasuk katagori Higher Order Thinking Skill (HOTS). Telaah ini dilakukan oleh penjamin mutu madrasah, kepala madrasah dan wakil kepala madrasah. Bila terdapat catatan pada kartu soal, maka penyusun wajib untuk melakukan perbaikan soal sebelum soal diberikan kepada siswa.
Tindakan yang dilakukan MIMNU Pucang Sidoarjo sangat tepat untuk mengeliminasi kesalahan pada soal yang akan diberikan kepada siswa. Pentingnya telaah naskah soal sesuai dengan kebijakan madrasah dengan harapan penilaian yang akan dilakukan benar-benar obyektif dengan hasil yang diperoleh atas kerja keras masing-masing individu. Model soal HOTS dengan tujuan untuk melatih peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif dan dapat memberikan gagasan-gagasan baru atau memerikan solusi, sehingga peserta didik tidak hanya menghafal akan tetapi melakukan analisis terhadap suatu permasalahan sekaligus memberikan jalan keluarnya.
MIMNU Pucang Sidoarjo dalam evaluasi pelaksanaan penilaian dengan cara melakukan analisis butir soal. Dalam studi dokumentasi guru-guru madrasah ini menganalisis butir soal mulai dari AH, PAS dan PAT kegiatan. Kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat, di antaranya; (1) menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik, (2) meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh soal, (3) meningkatkan validitas dan reabilitas soal, (4) merevisi soal-soal yang tidak relevan dengan materi yang diajarkan, ditandai dengan banyaknya anak yang tidak dapat menjawab butir soal tertentu.
Setelah pelaksanaan penilaian, kewajiban pendidik di MIMNU Pucang Sidoarjo adalah melakukan analisis butir soal. Analisis ini dilakukan pendidik setelah pelaksanaan AH, PAS dan PAT. Hasil analisis butir soal akan didokumentasikan dalam buku kerja guru dan menjadi pedoman dalam perbaikan soal berikutnya serta penyusunan soal remedial teaching, pengayaan dan percepatan. Peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah ranah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan madrasah akan diberikan remedi. Untuk peserta didik yang mendapatkan nilai pada ranah KKM akan diberikan pengayaan, dan untuk peserta didik yang mendapatkan nilai di atas ranah KKM akan diberikan percepatan. Pengayaan dan percepatan yang diberikan secara keseluruhan berpedoman pada hasil analisis butir soal.
Penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik didasarkan pada data empirik. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. MIMNU Pucang Sidoarjo berusaha melakukan penyusunan soal dengan baik dan benar dengan menggunakan instrumen tes, seperti soal disesuaikan dengan kriteria penyusunan dalam kartu soal. Di mana, tingkat kesukarannya diperhatikan, daya pembeda disesuaikan, dan juga ketika diuji dengan validitas maupun reabilitas sesuai dengan kualitas dan metode pembelajaran yang menjunjung tinggi cita-cita guru Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara untuk evaluasi pelaksanaan CPT dan CIPPT di MINU Pucang Sidoarjo dengan membuat soal bayangan. Soal bayangan diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal CPT dan CIPPT dengan baik.
Setiap selesai kegiatan di madrasah ini, selalu dilakukan evaluasi dengan tujuan terjadi progres pada kegiatan berikutnya. Untuk evaluasi yang berhubungan dengan penilaian CPT Dan CIPPT, madrasah belajar hasil CPT dan CIPPT tahun sebelumnya yang sepenuhnya memuaskan. Maka madrasah menyiapkan soal-soal bayangan untuk membiasakan peserta didik menghadapi soal-soal CPT maupun CIPPT. Model soal bayangan yang dibuat pendidik sesuai dengan model CPT dan CIPPT sesungguhnya dengan terdapat Skor pada masing-masing soal dan soal dalam bentuk uraian.
MIMNU Pucang Sidoarjo menyiapkan soal-soal bayangan CPT dan CIPPT agar peserta didik terbiasa dalam menjawab soal-soal model tersebut, sehingga meningkatkan peluang peserta didik untuk menjawab soal dengan benar.
Evaluasi hasil Ujian Akhir dan Check Point di MIMNU Pucang Sidoarjo dengan menyiapkan try out secara berkala agar mendapatkan hasil lebih baik dari tahun sebelumnya. Pelaksanaan try out di madrasah ini dimulai dari kelas empat dengan tiga mata pelajaran yang di ujikan secara nasional. Sementara itu, untuk try out check point dimulai ketika peserta didik di kelas enam. Hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti, jadwal try out di MINU Pucang Sidoarjo setiap hari Jumat setelah pelaksanaan shalat Jumat bagi siswa kelas IV s.d VI. Peneliti juga menemukan bahwa MINU Pucang Sidoarjo tidak hanya menggunakan satu buku dijadikan pegangan try out tersebut, Namun buku dari beberapa penerbit yang sesuai dengan kisi-kisi ujian nasional. Banyaknya model varian soal dari buku yang diterbitkan oleh beberapa penerbit diharapkan menjadikan peserta didik pengalaman dalam menyelesaikan berbagai model soal ujian.
Persiapan madrasah dalam menghadapi ujian akhir yang akan diikuti peserta didik adalah dengan menyelenggarakan try out internal dan eksternal. Try out Internal diselenggarakan madrasah secara mandiri, sementara try out eksternal, madrasah bekerja sama dengan beberapa bimbingan belajar. Tujuan kami bekerja sama dengan pihak eksternal supaya peserta didik tidak merasa seperti katak dalam tempurung, yakni sudah merasa paling pandai di madrasah. Dengan adanya try out eksternal kemampuan peserta didik akan dibandingkan dengan sekolah/ madrasah lain guna untuk perbaikan kualitas peserta didik. Untuk try out ujian Internasional di mulai sejak kelas enam semester satu dengan soal-soal check point tahun sebelumnya.